Presiden UHRP Nilai Pemerintah China Berniat Hapus Jejak Muslim Uighur

News Logos jurnas

April 13, 2023 | JURNAS.com | By Aliyudin Sofyan

JAKARTA, Jurnas.com – President of Uyghur Human Rights Project (UHRP) Omer Kanat mengatakan pengekangan beribadah umat Muslim Uighur oleh pemerintah China sudah berlangsung lama dan nyata adanya. Sekitar 2-3 juta orang yang masuk kamp konsenstrasi dengan dalih pembinaan ideologi komunis tapi nyatanya di kamp tersebut terjadi penyikasaan dan cuci otak.

“Tujuannya untuk memutus mata rantai kebudayaan nenek moyang Muslim Uighur, yang secara turun temurun beragama Islam, agar selaras dengan kebijakan pemerintah China,” kata Omer Kanat dalam diskusi publik bertajuk “Memantik Solidaritas Umat Islam Menyikapi Pengekangan Hak Muslim Uighur” di Hotel Balairung, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

“Secara etnis dan budaya kami berbeda dengan China. Secara turun temurun nenek moyang kami memeluk Islam sejak abad ke 10, jauh lebih dahulu dari bangsa Indonesia. Kami ingin hidup sesuai tradisi kami,” tutur Kanat dalam bahasa Inggeris yang diterjemahkan oleh moderator Ahmad Arafat.

Selain Kanat ikut memberikan paparan Sekjen Dewan Masjid Indonesia KH. Imam Addaruqutni, aktivis Traveler Muslim Nanang Qosim, Ketum PJMI Ismail Lutan, Ketum PRIMA DMI Munawar Khalid, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Komisi Luar Negeri dan Hubungan Internasional MUI Pusat (2015-2020) Dr. KH. Shobahussurur Syamsi, M.A.

Ditambahkan Kanat, pada kenyataannya, pemerintahnya (China-red) ingin menghapus jejak leluhur kebudayaan Uighur dan ingin menyelaraskan dengan kebijakan (ideologi) pemerintah.

“Bahkan lebih dari 1000 Imam kami ditahan dan dimasukan ke dalam kamp konsentrasi,” tambahnya.

Read the full article: https://www.jurnas.com/artikel/135223/Presiden-UHRP-Nilai-Pemerintah-China-Berniat-Hapus-Jejak-Muslim-Uighur/